Oleh : Lilik Setyaningsih, S.Tr.Par
Abstrak
Aktivitas belajar siswa saat pembelajaran sangat diperlukan agar proses pembelajaran yang bermakna dapat berlangsung efektif. Aktivitas belajar saat pembelajaran sangatlah penting, sebab aktivitas belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Permasalahan yang ditemukan di kelas XI Perhotelan 1 yaitu rendahnya hasil belajar dalam mata pelajaran Laundry pada siswa kelas XI Perhotelan 1 SMK Sahid Surakarta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran Laundry pada siswa kelas XI Perhotelan 1 SMK Sahid Surakarta dengan menggunakan model Project Based Learning.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersiklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan dasar yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian berlangsung pada bulan Maret 2022. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI Perhotelan 1 SMK Sahid Surakarta yang berjumlah 24 siswa yang beragama Islam. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi,tes tertulis dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan model Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Laundry. Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa yang dilakukan pada siklus I mencapai 54% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 96% dan pada siklus II lebih meningkat menjadi 42%. Sejalan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL), hal serupa terjadi pada tes hasil kemampuan siswa. Berdasarkan analisis hasil tes siklus I dan siklus II, hasil belajar siswa kelas XI Perhotelan 1 SMK Sahid Surakarta mengalami peningkatan pada setiap indikatornya.
Kata Kunci : Model Project Based Learning, Peningkatan Hasil Belajar, Mata Pelajaran Laundry
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan bertambahnya jumlah hotel di kota Solo maka secara otomatis akan diikuti pula oleh kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kesuksesan dari perkembangan suatu industri jasa khususnya industri perhotelan tidak hanya berdasar dari produk yang ditawarkan saja tetapi juga kualitas dari pelayanan orang-orang di dalamnya.
Untuk mendewasakan seseorang perlu melalui suatu proses, salah satu proses tersebut yaitu pendidikan. Proses yang digunakan adalah dengan cara pengajaran serta pelatihan secara mendidik. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari pendidikannya. Pendidikan yang baik akan melahirkan siswa-siswi yang baik pula. Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah pedoman pada tumbuh kembang anak-anak yaitu membimbing kekuatan yang ada pada anak yakni potensi sehingga anak tersebut dapat menjadi manusia dan anggota masyarakat yang dapat mencapai keselamatan serta kebahagiaan setinggi-tingginya. (Hidayat, 2013)
Berbicara mengenai potensi, setiap peserta didik mempunyai potensi yang berbeda-beda. Potensi pada tiap peserta didik harus ia kembangkan karena peserta didik tersebut merupakan subjek yang akan menentukan kualitas pendidikan dengan potensi-potensinya. Potensi pada peserta didik harus dikembangkan karena jika dikembangkan, potensi tersebut akan menjadi potensi yang utuh dan ilmu yang akan mereka dapat juga semakin bertambah.
Pada setiap pendidikan khususnya pendidikan Indonesia mempunyai suatu dasar yang dinamakan kurikulum. Setiap kurikulum mempunyai model pembelajaran. Salah satu faktor penghambat peserta didik dalam mengembangkan potensinya yaitu terletak pada model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran sangat penting karena dengan adanya model pembelajaran, tujuan belajar dapat tercapai. Model pembelajaran yang biasanya digunakan oleh pendidik yaitu ceramah, hal tersebut kerap kali membuat peserta didik cenderung bosan. Maka dari itu, perlu bagi pendidik untuk menggunakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan serta menggali potensi yang ada pada peserta didik. Model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran Project Based Learning.
Karena peserta didik dalam proses pembelajarannya diberikan kesempatan untuk bekerja secara mandiri, maka peserta didik tersebut akan lebih fokus pada suatu permasalahan dan lebih mengenali dirinya sendiri sehingga peserta didik dapat mengetahui atau mengembangkan potensi yang ada pada dirinya tersebut. Selain itu, peserta didik dapat bekerjasama maupun berkolaborasi dengan temannya dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan proyek sehingga rasa tanggung jawab serta empati juga akan muncul pada diri peserta didik.
Pada pembelajaran Project Based Learning, siswa menjadi pusat dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dituntut untuk aktif. Maka dari itu, model pembelajaran Project Based Learning membuat siswa berkembang dari segi afektif, kognitif, serta psikomotoriknya karena siswa berpikir dan mengembangkan pikirannya sendiri sehingga siswa tersebut menjadi lebih fokus. Dengan adanya model pembelajaran Project Based Learning pada proses pembelajaran, peserta didik akan lebih dapat berkembang karena peserta didik berpikir serta belajar dengan caranya sendiri, dengan berpikir sendiri, peserta didik akan dapat mengembangkan dirinya serta pikirannya sehingga sifat-sifat seperti tanggung jawab, empati, mandiri, dan disiplin dapat muncul pada diri peserta didik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Laundry khususnya pada materi Penangganan Cucian, kemudian peneliti angkat dalam suatu karangan ilmiah yang berjudul “Penggunaan Model Project Based Learning Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran Laundry Materi Penangganan Cucian Pada Siswa Kelas XI Perhotelan 1 Di SMK Sahid Surakarta”.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan PTK atau dalam bahasa Inggris disebut Classrom Action Research (CAR). Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas, dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus sehingga tujuan dari penelitian tindakan kelas ini tercapai, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan tindakan (acting), tahap pengamatan (obserevasing), dan tahap refleksi berdasarkan hasil pengamatan (reflecting).
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian meunjukan bahwa penerapan Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam menigkatkan kemampuan penangganan cucian pada siswa kelas XI Perhotelan 1 di SMK Sahid Surakarta. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik pada pratindakan yang meningkat pada siklus I dan siklus II. Pada pratindakan rata-rata yang dihasilkan rata-rata yaitu 71,67 dengan rincian 8 peserta didik atau 33% peserta didik mencapai ketuntasan belajar, tetapi terdapat 16 peserta didik atau 67% peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Rata-rata 71,67 belum memenuhi target 80 dan penelitian dilanjut ke siklus I. Hasil pada siklus I cukup memuaskan rata-rata 78,37 dengan rincian 13 peserta didik atau 54% peserta didik mencapai ketuntasan belajar dan 11 peserta didik atau 46% peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar. Rata-rata 78,37 belum mencukupi rata-rata yang telah ditetapkan dalam ketuntasan belajar, sehingga penelitian ini harus dilanjut ke siklus II. Hasil pada siklus II memuaskan dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 85,2 dengan rincian 23 peserta didik atau 96% peserta didik mencapai ketuntasan belajar dan 1 peserta didik atau 4% peserta didik yang belum mencapai ketuntasaan belajar. Karena sudah mencapai target yang ditentukan sebelumnya 80% dan hasil yang dicapai 96% maka penelitian ini berhenti pada siklus II.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
Kendala dan kelemahan yang dialami peneliti pada proses penelitian dari pratindakan sebelum penerapan model pembelajaran Project Based Learning yang semula kurang maksimal, peserta didik belum kondusif dan teratur. Akan tetapi di siklus I dan siklus II mengalami perubahan yang baik yaitu peserta didik yang mulai aktif dan kondusif, merespon peneliti dengan baik dan sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning yang semulanya di siklus I dan siklus II mengalami perubahan yang baik sehingga tercapilah peningkatan kemampuan dalam penangganan cucian.
DAFTAR PUSTAKA
Agtovia, F., & Kamal, F. 2017. “Konsep Dasar Dan Strategi Pelayanan Prima (Service Excellent) Pada Perusahaan Telekomunikasi Indosat Ooredo”, Jurnal Cakrawala, Vol. XVII, No. 1, P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara. Jakarta.
———.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.PT.Rineka Cipta.Jakarta.
———.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.
———. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta
Aulia, Maslikhatul. 2017, “Pengaruh kualitas produk kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan konsumen Amanda Brownies” Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Azwar, Saefudin. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmawan,Deni. 2014. Pengembangan E-Learning: Teori dan Desain. Remadja Rosdakarya.Bandung.
Daryanto. 2009. Belajar dan Mengajar. Yrama Widya. Bandung.
———. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Gava Media. Yogyakarta.
Deasy Prameswari & Anik Lestari A, 2010. Pengaruh Kualitas Layanan Jasa terhadap Promosi dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Antara (Studi pada Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah Surabaya), Jurnal Bisnis dan Manajemen (BISMA), Volume 3, No. 1, Agustus 2010
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Rineksa Cipta. Jakarta.
Eka Dyah Setyaningsih, 2017. Pengaruh Kualitas Layanan Dan Promosi Melalui Minat Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan E-Banking Pada BANK BNI, Jurnal Ekonomi Bisnis. Volume 22, No.1, April 2017.
Engel, James F, et al. 1994. Perilaku Konsumen Edisi 6, Jilid 1. (Alih bahasa: Drs. FX Budiyanto). Jakarta: Binarupa Aksara.
Fandy Tjiptono. 2005. Prinsip-prinsip Total Quality Manajemen, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hamalik.Oemar. 2012. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Remaja Rosdakaya. Bandung.
Harahap, Diana Sari. 2015. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas terhadap Kepuasan Tamu pada Hotel Dhaksina Hotel Medan”, Jurnal Ilmiah “Dunia Ilmu” Vol.1 No.2 April
Huda, Furqon. 2011. Pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap Prilaku WOM (Promosi) Konsumen Jasa Angkutan Bis Antar Kota Antar Propinsi Kelas Eksekutif di PO Rosalia Indah Tahun 2010. Surakarta: UNS Press
Izogo, E. E., & Ogba, I. E. 2015. “Service quality, customer satisfaction and loyalty in automobile repair services sector”. International Journal of Quality & Reliability Management.
Kamdi. Waras.2017. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. CV.Alvabeta. Bandung.
Khasanah, Faridatul. 2014.Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Teka-Teki Silang Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Metro Timur. Universitas Lampung. Bandar Lampung. http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/pgsd/artide/view/6608/0.Diakses pada tanggal 04 April 2019.
Komalasari.Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. PT Refika Aditama. Bandung.
———,2013.Pembelajaran Kontekstul : Konsep dan Aplikasi. : PT.Refika Adiatama.Bandung.
Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2007. Manjemen Pemasaran. Edisi 11 Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia
Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran terj: Bob Sabran. Edisi 13 Jilid 1 dan 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kunandar. 2010. Guru Profesional. Rajawali Press. Jakarta.