Puguh Rahmad Saputro.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan Tolak Peluru Gaya Ortodoks melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X APH1 SMK Sahid Surakarta tahun pelajaran 2022/2021.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X APH1 SMK Sahid Surakarta, tahun ajaran 2009 / 2010 berjumlah 31 orang yang terdiri atas 21 siswa putri dan 10 siswa putra. Teknik pengumpulan data dengan obeservasi dan penilaian penguasaan Tolak Peluru Gaya Ortodoks. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif dengan prosentase.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa: pembelajaran dengan pendekatan bermain, dapat meningkatkan penguasaan Tolak Peluru Gaya Ortodoks pada siswa kelas X APH1 SMK Sahid Surakarta. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Penguasaan teknik dasar tolak seluru gaya ortodoks sebelum mendapatkan tindakan adalah sebanyak 6 siswa atau sekitar 19%, sedangkan untuk hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks sebanyak 5 siswa atau 16%. Selanjutnya mengalami peningkatan pada siklus I, yaitu untuk untuk kemampuan teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks sebanyak 19 siswa atau sekitar 61%, sedangkan untuk hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks sebanyak 18 siswa atau 58%. Titik puncak peningkatan hasil tolak peluru gaya ortodoks pada penelitian ini adalah pada siklus II. Pada siklus II ini hasil tolak peluru gaya ortodoks menunjukkan bahwa nilai siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Siswa yang mampu melakukan tolakan dengan baik atau telah mencapai batas ketuntasan untuk untuk kemampuan teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks sebanyak 28 siswa atau sekitar 94%, sedangkan untuk hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks sebanyak 28 siswa atau 94%..
I.PENDAHULUAN
Pasca masa pandemi Covis-19 ini sangat mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran PJOK. Setelah hampir 2 tahun lebih siswa melaksanakan KBM secara daring ini mempengaruhi minat belajar siswa terhadap pelajaran PJOK. Mengubah kebiasaan siswa pada masa pandemi yang sering berdiam di karam dengan memegang gadged idak bisa serta merta berubah begitu saja saat mulai pembelajaran tatap muka. Pada materi PJOK khususnya materi tolak peluru yang tidak biasa dilakukan oleh siswa.
Berkaitan dengan nomor-nomor atletik, penelitian ini akan mengkaji dan meneliti nomor lempar khususnya tolak peluru gaya ortodoks. Tolak peluru gaya ortodox merupakan suatu rangkaian gerakan yang diawali dengan awalan, tolakan dan gerak lanjut. Upaya membelajarkan tolak peluru gaya ortodox pada siswa sekolah perlu diterapkan cara mengajar yang baik dan tepat. Hal ini karena, para siswa pada umumnya belum menguasai teknik tolak peluru gaya ortodoks, bahkan para siswa kurang senang dengan pembelajaran atletik. Oleh sebab itu guru mempunyai inovasi pembalajaran untk membangkitkan motivasi belajar siswa pasca Pandemi covid-19. Salah satunya dengan pendekatan permainan dan modifikasi alat.
Menurut Djumidar (2007: 11.31) “dunia anak lebih dekat dengan situasi permainan dari pada yang serius, di dalam pembelajaran disajikan banyak variasi-variasi agar supaya tidak mudah jenuh sebab siswa kerap kali juga cepat bosan melaksanakan kegiatannya”.
Model pendekatan bermain, dimaksudkan untuk mengembangkan aspek-aspek kemampuan motorik melalui aktivitas bermain yang variatif, berjenjang tingkat kesulitannya. Permainan atletik merupakan kombinasi antara kegembiraan gerak dan tantangan tugas gerak yang dekat dengan pengalaman nyata. Dengan demikian guru dapat memanfaatkan pendekatan bermain ini untuk memotivasi siswa melakukan tolak peluru dengan memberikan materi yang merangsang untuk bermain, yaitu menggunakan pemanasan dengan permainan agar siswa senang dalam mengikuti pembelajaran lebih lanjut.
Pembelajaran tolak peluru menggunakan alat bantu bola tangan dan sasaran simpai sebagai rangsangan siswa terhadap penguasaan tolak peluru dengan baik. Di sisi lain juga bertujuan untuk mengembangkan penguasaan teknik tolak peluru gaya ortodoks. Namun demikian, tolakan dapat dicapai dengan baik tidak hanya dipengaruhi pembelajaran yang baik dan terprogram tetapi juga tehnik merupakan unsur penting dalam tolak peluru.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada siswa kelas X APH1 di SMK Sahid Surakarta Tahun Ajaran 2020 / 2021, dengan judul, “Penerapan Model Pendekatan Bermain Dengan Alat Modifikasi Untuk Meningkatkan Penguasaan Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pada Siswa Kelas X APH1 SMK Sahid Surakarta Tahun Pelajaran 2020 / 2021”.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMK Sahid Surakarta, karena hasil pembelajaran atletik khususnya nomor cabang tolak peluru gaya ortodok di SMK Sahid Surakarta tersebut masih rendah sehingga perlu ditingkatkan agar motivasi pembelajaranya dapat tercapai dengan baik melalui model pembelajaran bermain dengan alat modifikasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research ( CAR ). Menurut Susilo (2009:16) PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru atau dikelas tempat disekolah, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Dalam PTK guru dapat melakukan penelitian sendiri terhadap proses pembelajaran dikelas atau juga secara kolaboratif bekerja sama dengan guru dan peneliti lain. Susilo (2009:16) menjelaskan bahwa, dalam prakteknya PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup empat langkah yaitu:
- Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan (planning)
- Melaksanakan tindakan (acting) dan pengamatan (observing)
- Merefleksikan (reflecting)
- Perbaikan atau perubahan perencanaan (replanning) untuk pengembangan tingkat keberhasilan.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Melalui model pendekatan bermain dengan alat modifikasi pada materi tolak peluru kelas X APH1 SMK Sahid Surakarta tahun ajaran 2020/2021, mampu meningkatkan kemampuan melakukan gerakan tolak peluru gaya ortodoks. Sebab pembelajaran ini menitik beratkan pada proses pembelajaran menyenangkan dan menarik siswa. Guru pertama kali mendemonstrasikan gerakan dan teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks, selanjutnya siswa diminta melakukan gerakan sesuai dengan yang diperagakan oleh guru.
Kondisi awal siswa belum menujukan hasil yang maksimal mayoritas siswa masih memiliki kemampuan teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks yang Kurang. Pada siklus pertama terjadi peningkatan prosentase siswa sebesar 24%, sedangkan pada siklus kedua terjadi peningkatan sebesar 75%. Disisi lain pada siklus II prosentase siswa yang memiliki kemampuan melakukan tolak peluru gaya ortodoks dalam kategori Kurang, berkurang dengan prosentase 6%.
Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan tindakan I dan II dapat disimpulkan bahwa model pendekatan bermain dengan alat modifikasi dapat meningkatkan kemampuan melakukan gerakan teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas X APH1 SMK Sahid Surakarta tahun ajaran 2020 / 2021.
Kondisi awal siswa belum menujukan hasil yang maksimal mayoritas siswa diperoleh hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks yang Tuntas. Pada siklus pertama terjadi peningkatan total prosentase siswa sebesar 48%, sedangkan pada siklus kedua total peningkatan sebesar 68%. Disisi lain pada siklus II prosentase siswa yang memiliki kemampuan melakukan tolak peluru gaya ortodoks dalam kategori Kurang berkurang dengan prosentase 6%.
Pada kondisi awal diperoleh hasil ketuntasan belajar yang sangat kurang. Pada kondisi awal hanya 6 siswa yang mencapai kriteria tuntas, sedangkan sisanya belum. Pada siklus I terjadi peningkatan sejumlah 19 siswa mencapai kriteria tuntas, sedangkan sisanya belum. Dan pada akhir tindakan siklus II sejumlah 28 siswa mencapai kriteria tuntas.
Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan tindakan I dan II dapat disimpulkan bahwa model pendekatan bermain dengan alat modifikasi dapat meningkatkan penguasaaan tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas X APH1 SMK Sahid Surakarta tahun ajaran 2020 / 2021.
IV. SIMPULAN
penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X APH1 SMK Sahid Surakarta dalam upaya meningkatkan kemampuan tolak peluru gaya ortodoks menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bola tangan dan simpai dengan di dalam bentuk permainan ini telah mencapai keberhasilan meningkatkan kemampuan tolak peluru gaya ortodoks.
Guru hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan metode dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif, menyampaikan materi dengan jelas dan sistematis, serta mampu menguasai kelas agar selalu tercipta lingkungan belajar yang kondusif;
Guru hendaknya mengoptimalkan peranan media, baik di dalam maupun di luar kelas sebagai penunjang pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks pada mata pelajaran penjasorkes.
Meskipun pembelajaran menggunakan alat bantu akan tetapi membuat suasana belajar menjadi lebih santai dan menyenangkan, siswa sebaiknnya mengikuti proses pembelajaran dengan tertib agar makna pembelajaran tetap tercapai, tidak hanya terhanyut dalam suasana belajar yang rileks;
Pihak sekolah sebaiknya memberikan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai karena media merupakan unsur yang sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Sebaiknya sekolah menambah fasilitas pembelajaran yang ada dalam setiap kelas karena media yang ada saat ini masih sangat terbatas dan belum mampu menjadi sarana untuk mengoptimalkan daya kreatif yang ada pada diri siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Adang Suherman.2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Agus Mahendra. 2004. Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Direktorat jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Bagian Proyek Pengendalian dan Peningkatan Mutu Guru Penjas Dikdasmen.
Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Depdiknas. 2007/2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. 1998. Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta: UNS Press.
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada ( GP ) Press.
M. Furqon H. 2006. Mendidik Anak Dengan Bermain. Surakarta: Progam Studa D-2 Pendidikan Jasmani JPOK FKIP UNS.
Soepraptono, 2000. sarana dan prasarana olahraga. Jakarta: Depdikbud.
Soetarno Joyoatmojo. 2003. Pembelajaran Efektif Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan Menuju Penyediaan Sumber Daya Insani yang Unggul. Surakarta: UNS Press.
Suharno HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.
Susilo. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publiser.
Yudha M. Saputra. 2001. Dasar-Dasar Keterampilan Atletik Pendekatan Bermain untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Jakarata: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar & Menengah. Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.
Yoyo Bahagia, Ucup Yusup, Andang Suherman. 2000. Atletik. Jakarta: Depdikbud.